Entri Populer
-
Dihari pasar semua orang di desa itu pergi kepasar, ada yang membawa sayuran dan buahan untuk dijual dan ada yang hanya pergi belanja, dalam...
-
TV ONLINE SCTV | www.infospesial.net
PETEN LEWO
Sabtu, 03 September 2011
Kolong Pohong
Dihari pasar semua orang di desa itu pergi kepasar, ada yang membawa sayuran dan buahan untuk dijual dan ada yang hanya pergi belanja, dalam perjalanan ibu-ibu kepasar pong dama sapaan akrabnya mengumumkan kepada ibu-ibu itu, kalo pulamng pasar barang bawaan yang bagus usahakan simpan paling atas keranjamg kalian biar orang kampung semua tahu kamu pulang belanja, ibu-ibu itu juga turuti kata pong dama, tak dinyana orang itu sudah duduk diatas pohon, maklum jalan kaki kala itu, dan persis lewat ibu-ibu itu satu persatu dengan bermodalkan sebuah kawat yang sudah dirancang khusus untuk menjepit barang bawaan orang, dan satu persatu semua ibu-ibu yang lewat barang bawaan yang bagus disabet pong dama alias Kolong Pohong.he...he..
Cerita Anak Mudakaputu
Dahulu kala di suatu Desa ada seorang laki-laki bernama Pong Dama (Penipu; julukan di desa itu),..
di suatu hari ada pesta perkawinan di desa, maklum dia tidak diundang, dan dia mulaim mencari akal 'bagamana saya bisa makan yang puas dan menikmati masakan daging yang lesaaat..jikalau saya ngemis pasti mereka kasi yang sisa' tandas dalam hatinya. Di tempat itu ada sekerumunan anak-anak sedang bermain-main, di mendekati anak-anak itu dia menawarkan dan mengajak mereka ke kebun kelapa, berpura dia bertanya kamu sukma makan kelapa tidak?, kami suka om..sahut anak-anak itu, ayo...ikut aku. Sesampai di kebun dia pura menanyakan satu persatu kepada mereka...hei...! siapa yang bisa panjat pohon kelapa ini, anak-anak itu menjawab tidak ada satupun yang bisa diantara kami, akirnya si pong ini memanjat...kamu siap tangkap buah kelapa biar jangan pecah kalo kena di tanah, ia..om... jawab anak-anak itu, satu persatu dialepaskan buah kelapa dari tangkainya, "anak kecil tangkap!! ini....teriaknya, yang pertama kena persis di kepala anak itu dan langsung pingsan, hei..! om teman ini pingsan kena buah kelapa, kata seorang anak dengan wajah takut, "he..heh..he" itu dia senag karena melihat buah kelapa yang besar...ayo giliran berikutnya....sampai akirnya pingsan semua anak-nanak itu, dia turun dari atas pohon kelapa dan pergi ke kampung yang sedang dalam pulas menikmati makanan dan pong langsung teriak di tengah tenda pengantin hei...anak-anak kalian ada yang jatuh dari pohon kelapa, semua orang mendengarnya dan langsung ke kebun kelapa dan tak ada satu pun di tempat pesta, lalu pong langsung melahap semua makanan-makanan itu.
Mudakaputu-Flores Timur
BUDAYA FLORES TIMUR
Flotim merupakan wilayah kepulauan dengan luas 3079,23 km2, berbatasan dengan kabupaten Alor di timur, kabupaten Sikka di barat utara dengan laut Flores dan selatan, laut Sawu.
Orang yang berasal dari Flores Timur sering disebut orang Lamaholot, karena bahasa yang digunakan bahasa suku Lamaholot.
Konsep rumah adat orang Flotim selalu dianggap sebagai pusat kegiatan ritual suku. Rumah adat dijadikan tempat untuk menghormati Lera Wulan Tana Ekan (wujud tertinggi yang mengciptakan dan yang empunya bumi).
Pelapisan social masyarakat tergantung pada awal mula kedatangan penduduk pertama, karena itu dikenal adanya tuan tanah yang memutuskan segala sesuatu, membagi tanah kepada suku Mehen yang tiba kemudian, disusul suku Ketawo yang memperoleh hak tinggal dan mengolah tanah dari suku Mehen.
Suku Mehen mempertahankan eksistensinya yang dinilainya sebagai tuan tanah, jadilah mereka pendekar-pendekar perang, yang dibantu suku Ketawo.
Mata pencaharian orang Flotim/Lamaholot yang utama terlihat dalam ungkapan sebagai berikut:
Ola tugu,here happen, lLua watana,
Gere Kiwan, Pau kewa heka ana,
Geleka lewo gewayan, toran murin laran.
Artinya:
Bekerja di ladang, Mengiris tuak, berkerang (mencari siput dilaut), berkarya di gunung, melayani/memberi hidup keluarga (istri dan anak-anak) mengabdi kepada pertiwi/tanah air, menerima tamu asing.
Flotim merupakan wilayah kepulauan dengan luas 3079,23 km2, berbatasan dengan kabupaten Alor di timur, kabupaten Sikka di barat utara dengan laut Flores dan selatan, laut Sawu.
Orang yang berasal dari Flores Timur sering disebut orang Lamaholot, karena bahasa yang digunakan bahasa suku Lamaholot.
Konsep rumah adat orang Flotim selalu dianggap sebagai pusat kegiatan ritual suku. Rumah adat dijadikan tempat untuk menghormati Lera Wulan Tana Ekan (wujud tertinggi yang mengciptakan dan yang empunya bumi).
Pelapisan social masyarakat tergantung pada awal mula kedatangan penduduk pertama, karena itu dikenal adanya tuan tanah yang memutuskan segala sesuatu, membagi tanah kepada suku Mehen yang tiba kemudian, disusul suku Ketawo yang memperoleh hak tinggal dan mengolah tanah dari suku Mehen.
Suku Mehen mempertahankan eksistensinya yang dinilainya sebagai tuan tanah, jadilah mereka pendekar-pendekar perang, yang dibantu suku Ketawo.
Mata pencaharian orang Flotim/Lamaholot yang utama terlihat dalam ungkapan sebagai berikut:
Ola tugu,here happen, lLua watana,
Gere Kiwan, Pau kewa heka ana,
Geleka lewo gewayan, toran murin laran.
Artinya:
Bekerja di ladang, Mengiris tuak, berkerang (mencari siput dilaut), berkarya di gunung, melayani/memberi hidup keluarga (istri dan anak-anak) mengabdi kepada pertiwi/tanah air, menerima tamu asing.
Langganan:
Postingan (Atom)